(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QS Ali Imran : 191)
Allah swt menganjurkan kepada kita untuk selalu berzikir kepadaNya, baik dikala pagi dan petang. Begitu pentingnya zikir ini sehingga Allah swt mengumpamakan orang yang hidup itu adalah orang yang selalu berzikir dan orang yang mati adalah mereka yang tidak pernah berzikir kepadaNya. Banyak sekali Ayat dan Hadis yang menjelaskan keutamaan dari zikir tersebut. Mari kita perhatikan Ayat dan Hadis berikut ini:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُون
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al Baqarah: 152)َ
الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al Ahzab: 35)
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d: 28)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ, قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ.(رواه مسلم
“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “telah mendahului al Mufarridun“, para sahabata bertanya siapakah al Mufarridun itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah swt baik laki-laki maupun perempuan.” (HR Muslim)
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Dari Abu Musa berkata, Nabi saw bersabda,: Perumpamaan orang yang berzikir kepada Allah dan tidak berzikir kepadaNya adalah seperti orang yang hidup dan mati. (HR Bukhori)
عَنْ مُعَاذْ بْنِ جَبَلٍ قَالَ :قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلاً قَطُّ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللهِ مِنْ ذِكْرِ اللهِ. (رواه أحمد
Dari Muadz bin Jabal berkata, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah ada amalan sedikitpun yang dilakukan anak Adam yang dapat menyelamatkan dirinya dari azab Allah swt kecuali dengan berzikir kepadaNya.” (HR Ahmad)
Definisi Zikir dan Klasifikasinya
Yang dimaksud dengan Zikir adalah apa-apa yang diucapkan oleh lisan dan Qalbu baik berupa tasbih, tahmid dan tahlil dengan mengagungkan kebesaran Allah swt. Adapun klasifikasinya dari segi bacaannya terbagi kepada dua yaitu Zikir Sirry (tidak bersuara) dan Zikir Jahry (bersuara). Sedangkan dari cara melakukannya terbagi kepada dua bagian yaitu: Zikir Qalby (Hati) dan Zikir Lafzy (Lisan).
Kiat dan Adab melakukan Zikir
Dalam melakukan Zikir hendaknya benar-benar membersihkan diri baik secara fisik maupun rohani serta membangkitkan nurani atau relung hati yang paling dalam. Tentunya dari segi fisik adalah dengan memakai pakaian yang bersih dan layak, dalam keadaan berwudhu (suci) dan diusahakan menghadap kiblat. Dari segi rohani dengan menghilangkan seluruh penyakit hati. Lebih dianjurkan melakukan Zikir dengan Sirry (tidak bersuara) sebagaimana firman Allah swt yang berbunyi:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِين
“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS Al A’raf: 205).
Akan tetapi dengan Zikir Jahry (bersuara) tidak dilarang, asalkan tidak sampai berteriak dan meraung-raung. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
عَن أَبِي مُوسَى قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ قَالَ فَأَهْبَطَنَا وَهْدَةً مِنْ الْأَرْضِ قَالَ فَرَفَعَ النَّاسُ أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّكْبِيرِ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا (رواه أحمد
“Dari Abu Musa berkata,”Kami bersama Rasulullah saw dalam sebuah perjalanan, ketika kami turun kedalam jurang, orang-orang mengangkat suaranya seraya bertakbir, lalu beliau berkata,”wahai manusia ! jauhkanlah (hal tersebut) atas diri kalian, karena sesungguhnya kalian tidak berdo’a kepada Zat yang tuli dan tidak ada tetapi sesungguhnya kalian berdo’a kepada Zat yang maha mendengar lagi maha dekat. (HR Ahmad)
Beberapa Amalan Zikir
1. Melakukan Zikir dengan Tasbih, Tahmid dan Takbir
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (QS Al Ahzab: 41-42)
2. Melakukan Zikir dengan Tahlil (mengucapkan La Ilaha Illallah)
عَنْ جَابِر بن عَبْدِ الله ، يَقُوْلُ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَأَفْضَلُ الدُّعاَءِ اَلْحَمْدُ لله. (رواه الحاكم
“Dari Jabir bin Abdullah berkata,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Sebaik-baik Zikir adalah La Ilaha Illallah” dan sebaik-baik do’a adalah Alhamdulillah”. (HR Hakim).
Dan dianjurkan melakukanya dengan jari tangan kanan sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْرُو قاَلَ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيْحَ بِيَمِيْنِهِ. (رواه البيهقي
Dari Abdullah bin Amru berkata,”Aku melihat Rasulullah saw menghitung Tasbih dengan (jari) tangan kanannya“. (HR Baihaqi)
3. Melakukan Zikir dengan “Sayyidul Istighfar”
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ ».(رواه أبو داود
“Dari Abdullah bin Abbas berkata,”Rasulullah saw bersabda,”Barang siapa yang sering beristighfar maka Allah akan memberinya jalan keluar dari segala kesusahan, ketenangan dari segala kesedihan dan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-disangka. (HR Abu Daud)
عَنْ شَدَادِ بْنِ أَوْسٍ قاَلَ :قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفَارِ اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ اِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلىَ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ أَنْتَ (رواه أحمد
“Dari Syadad bin Aus berkata,”Rasulullah saw bersabda,”Sayyidul Istighfar” (Sebaik-baik Istighfar) adalah Ya Allah ya Tuhanku tiada Tuhan selain Engkau, yang telah menciptakanku, aku adalah hambaMu, memenuhi segala janjiku dan kesetiaanku kepadaMu, aku berlindung kepadaMu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku pasrahkan atas segala NikmatMu yang telah di berikan kepadaku, aku pasrahkan kepadaMu atas segala dosa-dosaku, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada Zat yang dapat mengampuni segala dosa-dosa kecuali Engkau. “(HR Ahmad)
Penutup
Demikianlah sekelumit tentang keutamaan Zikir kepada Allah swt, semoga semakin menambah ketakwaan kita kepada Allah swt, amin…
Wallahu al Muwaffiq Ila Aqwami al Thariq